Minggu, 25 Desember 2011

[syiar-islam] SABAR Ibnu Qayim

[syiar-islam] SABAR

david_fauzi2003
Tue, 21 Oct 2008 20:28:48 -0700

Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sungguh 
menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya 
adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat 
kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan 
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut 
merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia 
bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal 
terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)
 
Sekilas Tentang Hadits : 
 
Hadits ini merupakan hadits shahih dengan sanad sebagaimana di atas, 
melalui jalur Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Suhaib dari 
Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh:
 
· Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Zuhud wa Al-Raqa'iq, Bab Al-
Mu'min Amruhu Kulluhu Khair, hadits no 2999.
 
· Imam Ahmad bin Hambal dalam empat tempat dalam Musnadnya, yaitu 
hadits no 18455, 18360, 23406 & 23412.
 
· Diriwayatkan juga oleh Imam al-Darimi, dalam Sunannya, Kitab Al-
Riqaq, Bab Al-Mu'min Yu'jaru Fi Kulli Syai', hadits no 2777.
 
Makna Hadits Secara Umum
 
Setiap mukmin digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai orang yang 
memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah `ajaban'. Pesona 
berpangkal dari adanya positif thinking seorang mukmin. Ketika 
mendapatkan kebaikan, ia refleksikan dalam bentuk syukur terhadap 
Allah swt. Karena ia paham, hal tersebut merupakan anugerah Allah. 
Dan tidaklah Allah memberikan sesuatu kepadanya melainkan pasti 
sesuatu tersebut adalah positif baginya. Sebaliknya, jika ia 
mendapatkan suatu musibah, ia akan bersabar. Karena ia yakin, hal 
tersebut merupakan pemberian sekaligus cobaan bagi dirinya yang ada 
rahasia kebaikan di dalamnya. Sehingga refleksinya adalah dengan 
bersabar dan mengembalikan semuanya kepada Allah swt.
 
Urgensi Kesabaran
 
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa. 
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran setengah keimanan. 
Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan 
jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, 
sebagaimana tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. Oleh karena 
itu, Rasulullah saw. menggambarkan ciri dan keutamaan orang beriman 
sebagaimana hadits di atas.
 
Makna Sabar
 
Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah 
bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "shabara", yang membentuk 
infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti 
menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman 
Allah dalam Al-Qur'an: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan 
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan 
mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari 
mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan 
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari 
mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya 
itu melewati batas." (Al-Kahfi: 28)
 
Perintah bersabar pada ayat di atas adalah untuk menahan diri dari 
keingingan `keluar' dari komunitas orang-orang yang menyeru Rabnya 
serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas 
sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin 
bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah swt.
 
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat 
kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah 
serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
 
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama 
Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada 
juga dikemukakan oleh Imam Al-Khawas, "Sabar adalah refleksi 
keteguhan untuk merealisasikan Al-Qur'an dan sunnah. Sehingga sabar 
tidak identik dengan kepasrahan dan ketidakmampuan. Rasulullah saw. 
memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad 
adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah 
menggunakan senjata (perang)."
 
Sabar Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur'an
 
Dalam Al-Qur'an banyak ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika 
ditelusuri, terdapat 103 kali disebut dalam Al-Qur'an, baik berbentuk 
isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi 
perhatian Allah swt.
 
1. Sabar merupakan perintah Allah. "Hai orang-orang yang beriman, 
mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, 
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 
153). Ayat-ayat yang serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 
46, Yunus: 109, Hud: 115.
 
2. Larangan isti'jal (tergesa-gesa). "Maka bersabarlah kamu seperti 
orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan 
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…" (Al-Ahqaf: 35)
 
3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar: "…dan orang-orang yang 
bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka 
itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang 
yang bertaqwa." (Al-Baqarah: 177)
 
4. Allah akan mencintai orang-orang yang sabar. "Dan Allah mencintai 
orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 146)
 
5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah 
senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. "Dan 
bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang 
yang sabar." (Al-Anfal: 46)
 
6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. (Ar-Ra'd: 23 - 24)
 
Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits 
 
Sebagaimana dalam Al-Qur'an, dalam hadits banyak sekali sabda 
Rasulullah yang menggambarkan kesabaran. Dalam kitab Riyadhus 
Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. 
Secara garis besar:
 
1. Kesabaran merupakan "dhiya' " (cahaya yang amat terang). Karena 
dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan. 
Rasulullah mengungkapkan, "…dan kesabaran merupakan cahaya yang 
terang…" (HR. Muslim)
 
2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih 
secara optimal. Rasulullah pernah menggambarkan: "…barang siapa yang 
mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan 
menjadikannya seorang yang sabar…" (HR. Bukhari)
 
3. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Rasulullah 
mengatakan, "…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih 
baik dan lebih lapang daripada kesabaran." (Muttafaqun Alaih)
 
4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin, 
sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; "Sungguh menakjubkan 
perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. 
Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) 
bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa 
musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal 
tersebut adalah baik baginya." (HR. Muslim)
 
5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah 
hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku 
mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah berfirman, 
`Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian 
diabersabar, maka aku gantikan surga baginya'." (HR. Bukhari)
 
6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud dalam sebuah riwayat 
pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud berkata"Seakan-akan aku 
memandang Rasulullah saw. menceritakan salah seorang nabi, yang 
dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari 
wajahnya seraya berkata, `Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena 
sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)
 
7. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah 
menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, 
bahwa Rasulullah bersabda, "Orang yang kuat bukanlah yang pandai 
bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya 
ketika marah." (HR. Bukhari)
 
8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan dalam 
sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullan saw. 
bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, 
kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri 
yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya 
dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
 
9. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang tidak boleh 
putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang sudah 
sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah 
memberikan hal yang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian. 
Rasulullah saw. mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah 
saw. bersabda, "Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-
angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan 
sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, `Ya 
Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik 
untukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku." (HR. 
Bukhari Muslim)
 
Bentuk-Bentuk Kesabaran
 
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
 
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan kepada 
Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa manusia 
enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari 
penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk 
sabar. Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. 
Kedua karena bakhil (kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. 
Ketiga karena keduanya, (malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
 
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan 
juga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan yang 
sangat mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta, 
dan memandang sesuatu yang haram.
 
3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti 
mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; 
misalnya kehilangan harta dan kehilangan orang yang dicintai.
 
Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran
 
Ketidaksabaran (baca; isti'jal) merupakan salah satu penyakit hati, 
yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif 
pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam 
kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, 
diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:
 
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.
 
2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur'an, baik pada pagi, siang, 
sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan 
tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.
 
3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang 
secara khusus dapat melatih kesabaran.
 
4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk 
berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada 
hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.
 
5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan 
memacu insan untuk beramal secara sempurna.
 
6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti 
ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal 
ibadah dari pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian melatih 
diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah.
 
7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi'in maupun 
tokoh-tokoh Islam lainnya.
 
 
Bookmark This  
 |  | Trackback | Ke atas 
 
Naskah Terkait:
Bahtera Nabi Nuh
Astaghfirullaahal Azhiim
Saatnya Kembali Kepada Allah
Sabar Dan Shalat Sebagai Penolong
 
Pembaca Naskah Ini, Juga Membaca:
Sepucuk "Hidayah" Buat Seorang Sahabat
Saatnya Kembali Kepada Allah
Bekal Utama Aktivis Dakwah
Bahtera Nabi Nuh
Sabar Dan Shalat Sebagai Penolong
 
 
Ada 25 Komentar:
03 Juni 2007 pukul 09:30 
Abu Hana menulis: 
 
Subhanallah - Walhamdulillah - Wa Laa ilaaha illallah - Wallahuakbar. 
Terbayang betapa besarnya kekuatan yg dimiliki seorang hamba jika ia 
mampu menguasai hal ini. Ia selalu dalam posisi balance segala 
masalah yg dihadapi seolah tiada arti, hanya keridlaan Allah di atas 
segalanya. Bangsa ini ambruk karena jauhnya pemahaman akan konsep 
kesabaran ini. Hingga kehilangan akal utk mengatasi problematikanya 
sendiri. Hingga jalan pintas menjadi solusi satu2nya. Sabar hanya 
dianggap suatu yg pasif padahal jika difahami dari tulisan di atas 
sabar adalah sesuatu yg proaktif. Semoga Allah SWT segera memunculkan 
ketangguhan suatu generasi di negeri ini. Yg mereka mencintai Allah 
dan Allahpun mencintai mereka. Dan mereka menjadi solusi bagi 
permasalahan umat di negeri ini. Rabbanaa hablana min azwajinaa 
wadzurriyyatina qurrota a'yun waja'alna lil muttaqiina imaama.
11 Juni 2007 pukul 19:34 
Yuan Ortega menulis: 
 
Sukron Jazakallahu Katsiraan buat Tim dakwatuna.com ^_^
15 Juni 2007 pukul 20:56 
hidayat menulis: 
 
bagus, memang seorang muslim harus bersabar dalam segala hal
25 Juni 2007 pukul 11:49 
Siti N Agustianti Hesty menulis: 
 
InsyaAllah kita selalu bisa belajar untuk menjadi hamba-Nya yang 
sabar, amien…
27 Juni 2007 pukul 11:00 
Nashrudin menulis: 
 
Alhamdulillah,suatu pencerahan spiritual yang mengesankan untuk 
segera diaplikasikan dalam kehidupan nyata.terima kasih.teruslah 
berjuang!
22 Agustus 2007 pukul 14:06 
lujeng menulis: 
 
saya juga lagi belajar bersabar lho…doakan berhasil yach…setelah 
cobaan yang aku alami aku sadar bahwa manusia bukan apa-apa hanya 
debu…
10 September 2007 pukul 10:44 
Wiwit Purwnto menulis: 
 
Memang sabar merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam diri 
setiap muslim. Dimana tidak bahwa kesabaran akan menolong kita 
bersama sholat.Sabar memang suatu hal terkadang sulit untuk kita 
lakuakan,tapi tidak menutup kemungkinan untk bisa melakukan.Kita 
sadari bahwa terkandang cobaan datang begitu saja tanpa kita 
ketahui,saat itulah kita dituntut untuk dapat bersabar. Sesungguhnya 
dibalik kesabaran ada kemenangan.
10 September 2007 pukul 14:41 
istiyanti menulis: 
 
Alhamdulillah, artikel ini menjadi referensi saya dalam mengarungi 
hidup. Terima kasih.
19 September 2007 pukul 15:52 
budi setiawan menulis: 
 
Masya Allah, betapa tidak sabarnya saya selama ini membaca kajian di 
atas. Pantas saja kondisi ummat secara umum saat ini seperti ini 
karena kitanya sendiri sebagai du'at belum cukup bersabar dalam 
membina diri lebih-lebih dalam membina orang lain. Allahu Akbar atas 
segala kebesaran dan keagungan ajaranNya. Mari kita mulai bersabar 
dalam meningkatkan ma'nawiah kita agar kita segera bisa berbuat 
sesuatu yang memberikan maslahat kepada orang lain.
05 Oktober 2007 pukul 13:48 
susi menulis: 
 
saya sangat berterima kasih dengan adanya pembahasan ini, kebetulan 
saya lagi bantuin temen buatin makalah tentang sabar, saa kekurangan 
bahan. saya ngambil bahan dari sini, sukron kasyir
10 Oktober 2007 pukul 21:52 
ririn menulis: 
 
Alhamdullilah…selama ini saya coba tuk bersabar…
23 Nopember 2007 pukul 13:39 
HAMBA ALLAH menulis: 
 
YA ALLAH SEMOGA DENGAN KESABARAN KITA SELALU DI BERIKAN YANG TERBAIK 
amiiin YA ALLAH
03 Desember 2007 pukul 17:10 
eko menulis: 
 
emang muslim harus sabar.pokoke manusia CUMA BISA USAHA. YANG NENTUIN 
YA CUMA YANG BISA MEMERAHKAN CABE AMA YANG BISA NUMBUHIN DAUN.
26 Desember 2007 pukul 14:53 
Rocky menulis: 
 
Jazzakallah
19 Januari 2008 pukul 11:55 
feriska menulis: 
 
HIDUP HARUS PENUH DGN KESABARAN…
29 Januari 2008 pukul 23:36 
agivansyah menulis: 
 
saya tertarik dengan semuanya…………@@@@ karena saat ini saya butuh 
point-point kesabaran ,,,,,,,,??? mudah mudahan diri ini bisa sabar 
…………aminnnnnnnn
20 April 2008 pukul 19:06 
Ridyan Ardyan menulis: 
 
Dalam menjalani hidup ini memang tidak semudah yg kita bayangkan, 
dengan bebrabagai cobaan yang di berikan kepada kita dari allah SWT. 
dan saya yakin Alloh maha adil, allah tidak akan memberikan cobaan 
kepada kita bukan dengan semata-mata allah benci kepada kita 
melainkan menguji keimanan kita kepadanya. hanya dengan bersabar dan 
dekat kepadanyalah kita bisa menghadapi segala cobaan yg allah 
berikan kepada kita, dan saya yakin allah maha adil.
21 April 2008 pukul 17:29 
budi menulis: 
 
saya orang yang mencoba bersabar dalam menjalani hidup ini.. mudah2an 
saya bisa bersabar dalam menjalankan nya..( amin..)
14 Mei 2008 pukul 14:23 
layla menulis: 
 
astaghfirullah al adziim..jujur, sulit sekali untuk bersabar..ketika 
qta merasa sudah cukup sabar ternyata datang lagi gelombang ujian 
yang lebih besar yang mempertanyakan diri "Sudah Cukup sabar-kah saya 
selama ini?" Semoga Allah terus membantu saya untuk menerima semua 
ketetapanNYA dgn sabar. Apa yang ditulis dalam artikel ini, sungguh 
saya rasakan sebagai salah satu pertolongan Allah untuk menghibur dan 
menguatkan hati dalam bersabar. Alhamdulillah.
01 Juni 2008 pukul 08:57 
bgabang menulis: 
 
asssalamu'alaikum da'watuna. Semoga Allah berikan amal jariyah ini 
bagi kalian sebagai pemberat timbangan untuk mencapai Ridho Nya. 
semoga Allah beri kekuatan pada diri kalian untuk menyebarkan 
kemuliaan Islam. Islam itu lembut, tapi terkadang sikap pemelukknya 
menodai ke sucian Islam itu sendiri. Semoga kalian mampu menepis 
dugaan itu dengan menyebarkan nilai-nilai kelembutan Islam. Amin…
02 Juni 2008 pukul 17:10 
fatchul bachri menulis: 
 
Sabar memang penting dan diperlukan dalam kehidupan seorang muslim, 
sehingga kita tidak boleh mengatakan, sak sabar-sabare pasti ada 
batasnya, ini menunjukkan kita berputus asa.
07 Juni 2008 pukul 22:50 
ali menulis: 
 
asssalamu'alaikum tim da'watuna,
 
Jazzakallah bgus skali tlisan klian,
saya mhon ijin untuk memuatnya d blog saya 
http://4_lee.blogs.friendster.com/lees_blog/
 
syukron b4
 
ma'assalam
16 Juli 2008 pukul 13:06 
Shanti Martha menulis: 
 
Semoga saya termasuk golongan orang-orang yg sabar…
12 September 2008 pukul 09:03 
Tisna menulis: 
 
Ass Wr Wb
 
Kalau yang saya pahami sabar itu adalah membenarkan semua 
ketentuanNYA (ada di Al'Quran dan Al sunah). Tidak hanya menahandiri 
yang kita tidak mengerti kenapa kita harus menerimanya, tetapi untuk 
berhukum kepada Al'Quran pikir-pikir dulu…. apakah itu yang di sebut 
Bersabar ???????. Wass Wr Wb.
11 Oktober 2008 pukul 18:36 
ahmad menulis: 
 
Subahnanalloh . . ana ingin sekali belajar untuk sabar, semoga Alloh 
selalui memembimbingku, amien…..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar